Ibunda Novia Widyasari Minta Kematian Putrinya Tak Dibesar-besarkan

 


FZ, 50, Ibunda dari Novia Widyasari minta maaf kepada publik atas berita kematian putri semata wayangnya. Dia memohon supaya berita tentang putrinya tidak dibesar-besarkan.


Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

”Mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian dan berita yang beredar, karena ini musibah keluarga saya dan saya tidak ingin membesar-besarkannya. Saya mohon maaf, supaya ini tidak dibesar-besarkan baik di twitter atau manapun,” tutur dia kepada media pada Minggu (5/12).


Dalam kesempatan itu, FZ juga meminta maaf atas kesalahan putrinya selama hidup. Dia memohon seluruh pihak untuk memberikan doa terbaik supaya amal ibadah Novia diterima Tuhan.


”Saya mohon maaf atas semua kesalahan anak saya dan seluruhnya yang pernah mengenal anak saya, kesalahan anak syaa mohon dimaafkan,” tutur dia.


Dia menyebut, kejadian itu di luar nalarnya. Dia menjelaskan, sejak 29 November, dia membawa Novia ke Rumah Sakit Jiwa Mojokerto untuk mendapatkan penanganan dari psikolog.


Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

”Anak saya ini, memang depresi. Pada 29 November, saya bawa ke RSJ. Dinyatakan dia ini stres dan depresi,” terang dia.


Oleh dokter, Novia mendapatkan obat untuk menurunkan depresi dan stres. Dokter jiwa tersebut menyatakan Novia memang tertekan.


”Sudah tertekan. Sangat berat. Saya berkali-kali mencegah untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Dia ingin mengakhiri hidupnya itu,” ungkap dia.


FZ mengaku kaget ketika Novia ditemukan tidak bernyawa di atas makam ayahnya. Tak jauh dari jasad Novia, pihak kepolisian menemukan cairan diduga racun.


”Di sampingnya ada cairan yang mengandung racun mungkin itu ya. Sudah dibawa pihak kepolisian,” ucap dia.


Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

FZ mengatakan, sebleum meninggal dunia, Novia depresi karena beberapa hal.


”Bapaknya baru meninggal tiga bulan lalu. Kemudian kuliahnya sudah semester 10 namun tidak kunjung selesai atau wisuda,” jelas dia.


Untuk itu, FZ mengaku tidak ingin melakukan otopsi jasad Novia. ”Saya tidak izinkan diotopsi atau dilakukan tindakan lain. Mohon maaf atas segala yang meresahkan, saya mohon maaf sepuntene ingkang sanget,” ucapnya.


Sebelumnya, viral di media sosial seorang mahasiswi Universitas Brawijaya Malang, Novia Widyasari Rahayu, 23, ditemukan meninggal di makam Desa Sooko, Mojokerto, pada Kamis (2/12) sore. Novia merupakan warga Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.


Korban diduga bunuh diri dengan minum racun sianida. Sebab di lokasi kematiannya, ditemukan cairan berbau menyengat. Kematian Novia menjadi perbincangan dan trending dengan tagar #SAVENOVIAWIDYASARI sejak Sabtu (4/12) malam.


Novia dikabarkan diberi pil tidur lalu dihamili kekasihnya, Bripda Randy Bagus yang merupakan anggota kepolisian di Polres Mojokerto. Setelah hamil, Novia dipaksa untuk menggugurkan kandungan, baik oleh Randy maupun oleh keluarga Randy.

0 Response to "Ibunda Novia Widyasari Minta Kematian Putrinya Tak Dibesar-besarkan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

-->